Oleh: Agnes Marcellina.
Penulis adalah Caleg DPR RI dari Partai Gerindra untuk Dapil Jabar 11. Pengusaha Agribisnis di Garut, Jawa Barat.
KEMENANGAN Prabowo-Sandi sudah di depan mata. Aura yang dipancarkan oleh paslon 02 ini semakin bersinar, semakin terang benderang. Kemanapun mereka pergi selalu disambut masyarakat dengan gegap gempita. Rakyat menyambut dengan riang gembira, penuh harapan kepada calon pemimpin baru, Prabowo-Sandi. Sungguh mengharukan menyaksikan video kedatangan dan penyambutan meriah untuk Prabowo yang terjadi belum lama ketika menyapa warga Ambon.
Masyarakat sangat antusias bahkan sampai mengejar mobil yang ditumpangi sambil menyerukan: Prabowo Presiden! Prabowo Presiden!
Sandiaga pun terus berkeliling ke seantero negeri ini untuk menyapa masyarakat, emak emak, millenials, dengan program-program mulai dari jalan ke pasar, olah raga pagi, ngopi bareng, pelatihan bisnis dan lain lain. Sambutan masyarakat kepada Bang Sandi seperti magnet yang luar biasa karena Sandi mempunyai aura yang energetic sekaligus menyejukan.
Kubu petahana semakin ketar-ketir, semakin panik dan semakin tidak percaya diri. Dengan mata kepalanya sendiri, petahana menyaksikan langsung rakyat tidak antusias lagi dengan kehadiran dirinya dimana-mana. Bahwa warga setempat terang-terangan mengacungkan salam 2 jari yang artinya mendukung paslon 02. Ajudan istana sibuk menurunkan jari-jari tangan tersebut tetapi warga cuek saja dan saat mobil petahana melewati jalan-jalan, warga tetap saja mengacungkan salam 2 jari.
Bisa dibayangkan bagaimana perasaan hati petahana saat ini. Tentu apa yang disaksikan merupakan penghinaan bagi dirinya dan tidak akan mudah untuk menetralisir perasaan hatinya, apalagi dulu dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat tetapi sekarang rakyat menjauh. Pamornya sudah hilang dan tanda-tanda kekalahan sudah di depan mata.
Menjelang Debat Paslon pada tanggal 17 Januari, ada kisruh-kisruh sedikit mengenai kesan dan pesan bahwa petahana sangat tidak percaya diri bahkan untuk penyampaian visi-misi saja ingin dilakukan oleh tim sukses.
Padahal seharusnya, ini adalah panggung bagi paslon untuk menunjukkan kepada rakyat Indonesia apa yang akan dilakukan oleh masing masing paslon dan sejauh mana paslon dapat meyakinkan rakyat bahwa program-programnya unggul.
Nyali petahana sudah diuji sebelum bertempur dan ternyata nyalinya tidak cukup kuat untuk menahan beban itu.
Prabowo-Sandi sudah sangat teruji untuk penyampaikan pikiran-pikiran mereka, baik yang tersirat mau pun tersurat. Prabowo sudah menulis banyak buku yang merupakan buah pikirannya. Sudah sering menjadi pembicara di dunia akademi seperti di banyak universitas baik di dalam maupun di luar negeri.
Ceramah-ceramah Prabowo sejak lebih dari 20 tahun yang lalu adalah masalah kebangsaan dan program yang harus dilakukan oleh Indonesia jika ingin maju sebagai bangsa yang besar dan unggul.
Begitu pula dengan Sandiaga yang sudah terbukti sangat cerdas, berbicara dengan konten bermutu bukanlah hal yang sulit, orang Sunda bilang: cetek!
Sebaliknya petahana jika berbicara di depan publik, kita bisa melihat bahasa tubuhnya yang grogi, seringkali kontennya tidak konsisten dan isinya lebih banyak kepada banyolan yang lebih cocok dilakukan seorang komedian. Berbicara dalam diskusi di sebuah universitas di Amerika Serikat, semua pertanyaan yang diajukan kepada dirinya minta dijawab oleh para menteri dengan dalih ingin mentes kemampuan menteri menterinya, alamak… malu kita mendengarnya.
Jika berbicara dalam forum internasional yang dihadiri oleh kepala negara, maka petahana selalu membawa contekan dan juga guyonan: “If you want to invest in Indonesia, just call me”. Oalah… Saya menepuk kening saya keras-keras…
Rakyat Indonesia tidak pernah melihat sebuah pidato dari petahana yang disampaikan dengan lugas, cerdas, tegas, bermutu dan tanpa teks. Belum ada sebuah pidato yang diingat sebagai sebuah kebanggan dari petahana saat ini.
Cawapres dari paslon 01 adalah seorang ulama, tentu sering berhubungan dengan rakyat tapi persoalannya adalah berdakwah. Sedangkan, menyampaikan visi misi serta menyampaikan gagasan dan ide besar seorang calon pemimpin bangsa adalah dua hal yang berbeda. Pesona pidato keagamaan akan sulit dibandingkan dengan pesona seorang calon kandidat wakil presiden yang harus mampu mempengaruhi rakyatnya bahwa dirinya yang terbaik.
Debat Pilpres 2019
17 Januari, 17 Februari, 17 Maret, 20 Maret dan satu tanggal lagi yang masih belum ditentukan adalah jadwal Debat Pilpres 2019 yang akan ditayangkan oleh banyak televisi dan akan menjadi tontonan spektakuker di tahun ini, karena acara ini hanya ada 5 tahun sekali.
Berdasarkan pengalaman dan kapabilitas paslon, sudah tidak diragukan lagi bahwa paslon 02 Prabowo-Sandi akan unggul. Aura mereka akan semakin bercahaya dan untuk petahana, mari kita saksikan tetapi harapannya hanya satu saja yaitu JANGAN BAWA CONTEKAN …
Jakarta, 8 Januari 2019.