Mengenal sisi-sisi humanis Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto Djojohadikusumo, boleh dicatat menjadi keunggulan wawancara Rosianna Silalahi dengan Prabowo Subianto, di Kompas TV, 4 Oktober 2018. Siapa tak kenal sosok salah satu tokoh politik penting di Indonesia saat ini? Namun, pemikirannya yang disampaikan langsung dan sederhana, jarang orang mendengarnya.
Mungkin itulah sebabnya, dibandingkan ratusan halaman buku biografi, wawancara khusus mempunyai kesan yang cepat dan tak mungkin ditutupi tentang seorang tokoh. Kita semua bisa melihat mimiknya dan pilihan kata yang diambil sang narasumber. Seberapapun wawancara itu telah dilatih sebelumnya, juga pertanyaan telah disiapkan, kedua hal itu pasti tampak.
Saya asyik ketika menonton dan mendengar Prabowo bercerita tentang kisahnya berorasi di Medan dan mendapati ada kadernya di Pulau Nias yang menempuh 13 jam untuk mendengar satu jam ia berpidato. Saya juga asyik mendengar apa rencananya untuk membantu Palu-Donggala dalam kapasitasnya. Dan, bagaimana ia menceritakan kisah Principe yang berusia 19 tahun, telah dirawatnya sejak usia 4 tahun dan Bobi yang disebutnya “penguasa rumah ini”. Dua nama yang terakhir ini adalah kuda dan kucingnya.
Analisisnya tentang soal-soal serius seperti politik identitas dan kondisi politik-ekonomi Indonesia, juga mengalir tanpa suara tinggi dan sangat jernih-runtut, dan merujuk pada pengetahuan dan bacaannya yang luas. Dan, ini rasanya baru kali ini, pendapat dan alasannya ia memilih Sandi Uno sebagai cawapresnya.
Tak ada kesan gugup atau tak siap jawaban. Padahal, wawancara itu terjadi selang sehari setelah ia dan banyak tokoh politik koalisinya terperosok ke dalam penipuan, berita bohong yang dibuat seorang jurkamnasnya: Ratna Sarumpaet. Dan, topik ini juga dibahas lewat beberapa pertanyaan Rosi. Betul, asyik tontonan ini.
Layak simpan dan mesti ditonton anak muda serta seluruh kader Gerindra dan PIRA di Indonesia dan luar negeri, Salam Indonesia Raya!
Depok, 5 Oktober 2018.
Imelda Bachtiar.