Imelda Bachtiar
Debat Calon Presiden ke-4 malam minggu lalu, 30 Maret 2019, membawa saya dan Siane Indriani, salah seorang penulis dalam “PRABOWO SUBIANTO dalam 67 Tuturan Emak-emak” pada kisah Operasi Mapenduma. Siane adalah wartawan dan producer berita RCTI ketika operasi itu terjadi. Ia masih menyimpan video potongan liputan televisi Belanda tahun 1996 tentang Mapenduma ini. Terima kasih Mbak Siane Indriani, mau berbagi ini.
Tempo Interaktif, media tempat saya bekerja saat itu, juga menurunkan berita keberhasilan Operasi Mapenduma. Kami mewawancarai Direktur Palang Merah Internasional (ICRC) ketika itu.
Di dalam buku “PRABOWO SUBIANTO dalam 67 Tuturan Emak-emak”, selain Siane Indriani, yang menyinggung sedikit tentang Mapenduma adalah Antónia Ricardo Yunus dan Hasna Shahab Maher Algadri.
Siane Indriani menuliskan dalam tulisannya yang berjudul: Prabowo Subianto Bukan Pelanggar HAM.
Kutipannya:
“Saat menjadi produser Seputar Indonesia RCTI beberapa kali saya menayangkan berita tentang pembebasan peneliti Ekspedisi Lorentz yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma Papua tahun 1996. Saat itu pasukan pembebasan sandera dari Kopassus TNI-AD dipimpin langsung oleh Brigjen Prabowo saat menjadi Danjen Kopassus.
Baru kali ini seorang jenderal turun langsung memimpin operasi pembebasan yang banyak disebut sebagai “Mission Impossible” karena beratnya kondisi alam di hutan belantara dan minimnya peralatan yang dimiliki pasukan TNI saat itu. Semua kondisi yang sangat sulit dan berisiko tinggi terhadap ancaman jiwa.
Namun, akhirnya setelah 4 bulan berjuang siang malam, tim Prabowo berhasil menyelamatkan 9 orang peneliti dari berbagai negara dan mengevakuasi dua orang warga Indonesia meninggal dunia akibat dibunuh OPM. Dalam operasi itu, 5 prajurit gugur akibat jatuhnya helikopter. Keberhasilan ini menjadi catatan sejarah dan diberitakan di berbagai media internasional karena prosesnya yang cukup dramatis. (Siane Indriani, cuplikan dari buku “Prabowo Subianto Dalam 67 Tuturan Emak-emak” terbitan KGN halaman 238.)
Ini cuplikan kisah tersebut dalam video dokumentasi yang ditayangkan salah satu TV Belanda. Silakan ditonton. Salam.