Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, bersama cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, didampingi moderator Alfito Deannova Ginting serta Putri Ayuningtyas, saat tampil dalam Debat Cawapres pada Pilpres 2019 yang digelar Komisi Pemilihan Umum di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Pada debat itu, Ma’ruf dan Sandi beradu pandangan mengenai isu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta sosial dan budaya.
Bagaimana peran calon wakil presiden menaikkan elektabilitas pasangan calon presiden pada Pemilu 2019 mendatang? Survei Litbang Harian Kompas yang akan dipublikasikan secara lengkap pada Harian Kompasedisi Jumat (22/3/2019) akan menggambarkan sejauh mana pengaruh cawapres terhadap elektabilitas pasangannya.
Berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas pada akhir Februari hingga awal Maret 2019, elektabilitas Joko Widodo-Ma’ruf Amin berada di kisaran 49,2 persen, selisih 11,8 persen dari elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno yang berada di angka 37,4 persen. Adapun 13,4 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan.
Peran cawapres dinilai masih bisa lebih diperkuat guna menaikkan elektabilitas pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2019. Di tengah kian menyempitnya ruang kontestasi di antara dua pasangan capres-cawapres, upaya mengoptimalkan peran cawapres bisa ikut menentukan kemenangan pada pemilihan presiden.
Sumber: Litbang Kompas
Peran cawapres yang masih bisa diperkuat ini tergambar dari hasil survei Litbang Kompas pada akhir Februari hingga awal Maret 2019. Survei itu melibatkan 2.000 responden di 34 provinsi dengan margin of error +/- 2,2 persen.
Sebagian besar responden menyatakan memilih karena sosok capres. Di sisa masa kampanye, jika ingin mengejar capaian elektabilitas, pasangan capres-cawapres perlu berbagi peran, mulai dari segmen pemilih, wilayah kampanye, hingga fokus isu tertentu. Dengan demikian, lebih banyak isu dan lapisan masyarakat yang bisa disentuh pasangan calon.
Sumber: Kompas.id