Ada yang menggugah semangat semua yang hadir di Hari Gerakan Perempuan 22 Desember 2021 lalu, bertepatan hari kedua Rakernas Perempuan Indonesia Raya (PIRA).
Lima perempuan muda dengan kompak menarikan Rampak Kendang, tarian yang unik asal tanah Pasundan. Energik, melambangkan kekuatan perempuan, karena lima perempuan ini menari sekaligus memukul dengan kuat-kuat kendang (gendang) yang tingginya separuh badan mereka. Ada sepasang tongkat kayu (lebih panjang dari drummer stick) yang dimainkan dengan kepiawaian yang pasti juga kekuatan luar biasa perempuan-perempuan muda ini.
“Rampak” artinya “serempak”. Kata yang sekaligus dilekati makna pesan untuk seluruh peserta, bahwa kita harus serempak. Kita harus kompak untuk tujuan yang satu, yaitu Gerindra menjadi partai nomor satu di tanah air.
Pengurus Daerah (PD) PIRA Jawa Barat memang mendapat apresiasi khusus dari Ketua Umum PIRA dr. Sumarjati Arjoso Skm. Apresiasi karena keberhasilan mereka mendudukkan banyak perempuan di lembaga legislatif berbagai tingkatan, dari pusat sampai daerah.
Prasetya Wati dan Tina Wiryawati adalah Ketua dan Wakil Ketua PD PIRA Jawa Barat yang pada saat rakernas memberi paparan panjang tentang kisah sukses mereka membina masyarakat di dapilnya dari nol, kertas putih. Dan kini, kertas putih itu penuh dengan torehan prestasi. Mulai dari desa wisata, UMKM, makanan khas asli Kuningan, sampai pengobatan untuk keluarga miskin. Pertanyaan yang selalu mereka tanyakan kepada pemilihnya adalah: Apa masalah Bapak/Ibu di sini? Mari pecahkan sama-sama!
Saya tautkan beberapa prestasi Tina Wiryawati di bawah tulisan ini.
Personal is political. Sesuatu yang personal, itulah politik. Demikian adagium para feminist scholar untuk terlibatnya perempuan dalam politik praktis.
Salam sehat.
Foto-foto: Nanang Dwi Prasdi